free counters

Lebaran Di Indonesia Berbeda Lagi

Lebaran Di Indonesia Berbeda Lagi, lebaran idul fitri tahun lalu berbeda dan untuk kali ini lebaran idul adha tahun ini diwarnai perbedaan penetapan harinya. Pemerintah, NU, Persis menetapkan Rabu 17 Nov 2010 sedang Muhammadiyyah, DDII, HTI menetapkan Selasa 16 Nov 2010.

Pemerintah Arab Saudi telah menetapkan wukuf di Arafah 9 Zulhijjah pada Senin, 15 November 2010 dan Iduladha 10 Zulhijjah jatuh pada Selasa, 16 November 2010. Begitu pun dengan beberapa ormas seperti Muhammadiyah dan Hizbut Tahrir Indonesia telah menetapkan Hari IdulAdha jatuh pada hari yang sama. Sedangkan pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama telah menetapkan Hari Idul adha sehari setelahnya, yakni pada 17 November 2010.

Mengapa khususnya di Indonesia hal itu bisa terjadi? Kepala Sub Direktorat Pembinaan Syari’ah, Ditjen Bimas Islam Departemen Agama Indonesia yang juga dosen Ilmu Falak Fakultas SyariÕah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Muhyiddin Khazin, menjelaskan beberapa faktor yang menjadi sebab terjadinya perbedaan awal bulan hijriyah di Indonesia termasuk awal Bulan Zulhijjah. Antara lain:

  • Pertama, di Indonesia masih sangat banyak metode atau sistim hisab yang berkembang, yaitu adanya hisab urfi, taqribi, tahkiki dan tadqiqi (kontemporer) yang oleh komunitas penggunanya masing-masing diakui bahwa hasil hisabnya akurat.
  • Kedua, kriteria pergantian bulan tidak sama, yaitu ada yang menggunakan kriteria wujudul hilal (Matahari terbenam lebih dahulu daripada terbenamnya bulan) dan kriteria imkan rukyat 2 derajat.
  • Ketiga, adanya bias kriteria, yaitu hisabnya menggunakan sistim taqribi tetapi menggunakan kriteria 2 derajat. Padahal imkan 2 derajat itu hanya apabila menggunakan hisab tahkiki maupun kontemporer saja.
  • Keempat, berbeda dalam menyikapi laporan hasil rukyat. Ada sebagian masyarakat yang menerima laporan rukyat asal dibenarkan oleh hisab, tetapi ada pula masyarakat yang menerima rukyat begitu saja.
  • Kelima, adanya paham rukyat global (hasil rukyat berlaku untuk seluruh dunia) yang aplikasinya tanpa memperhatikan sisi geografis, apakah suatu daerah atau negara itu sudah masuk pada wilayah yang memang mungkin hilal dapat dirukyat ataukah belum.
  • Keenam, masyarakat mempunyai paham bahwa dirinya atau kelompoknya mempunyai hak penetapan awal bulan hijriyah.
  • Ketujuh, kebersamaan dan persatuan untuk membangun sebuah kekuatan kurang diperhatikan oleh kelompok-kelompok yang ada di masyarakat. Sehingga walaupun pemerintah (ulil amri) sudah mengambil keputusan dan ketetapan maka mereka tidak peduli terhadap ketetapan pemerintah itu.
Jadi masyarakat muslim pun harus mempunyai kesadaran untuk menghormati dan mematuhi keputusan dan ketetapan pemerintah terkait penetapan Idhul Adha. Selayaknya, diperlukan suatu upaya untuk mempersatukan umat Islam di negeri ini, bukan mengedepankan arogansi kelompok ataupun arogansi individual. Dan sudah seyogyanya sidang istbat Kementerian Agama yang menetapkan Idul Adha jatuh pada Rabu 17 November 2010 untuk dihormati oleh umat Islam Indonesia.
Sumber :
http://metronews.fajar.co.id/read/109838/19/menyikapi-perbedaan-iduladha
http://waspadamedan.com/index.php?option=com_content&view=article&id=7898:memahami-perbedaan-idul-adha&catid=59:opini&Itemid=215
http://www.dutabintaro.com/forum/viewtopic.php?id=6053

1 komentar:

  1. ya inilah indonesia bro, lebaran kalo g bareng ya g seru kalee, padahal hari raya/sholat Ied kan sunnah mu'akaddah dan menghormati serta mnjaga dan mmperkuat Ukhuwah Islamiyyah ntu wajib, so selayaknya kita lebaran bareng biar kompak dan tak terkesan terpecah antara kelompok2 Islam, dahulukan yang wajib (menjaga ukhuwah)dari yang sunah (lebaran/sholat IEd) dengan musyawarah agar lebaran brikut2nya g beda lagi alias berbarengan.
    http://musyafucino.wordpress.com

    BalasHapus